Waktu Pemupukan Kelapa Sawit TMB dan TM

Pada dasarnya pemupukan merupakan penambahan
unsur hara yang diberikan kepada tanaman. Pada waktu pemanbahan harus yang
tepat karena factor iklim juga sangat mempengaruhi kualitas pemupukan .Pemupukan
di perkebunan kelapa sawit ini dilaksanakan dalam dua rotasi, rotasi pertama
dilaksanakan pada bulan Juni – November dan rotasi kedua dilaksanakan pada
bulan Desember – Mei setiap tahunnya. Interval waktu yang diberikan antara
rotasi pertama dengan rotasi kedua dimaksudkan agar tidak terjadi jarak yang
terlalu jauh antara pemupukan yang terakhir dilakukan pada rotasi kedua dengan
pemupukan rotasi pertama pada tahun berikutnya. Apabila rotasi keduanya
diaplikasikan secara bersamaan (misalnya pada rotasi pertama), kemudian
interval antara. rotasi terakhir dengan rotasi pertama pada tahun berikutnya
menjadi jauh, kondisi tersebut akan berpengaruh tehadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kelapa sawit. Kondisi tersebut penting terutama pada kasus
pupuk yang memiliki tingkat residu rendah seperti Nitrogen (Urea) atau pupuk
yang cepat larut (MOP dan Kieserit) yang cenderung tercuci sehingga menyebabkan
kehilangan secara nyata. Waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim
(terutama curah hujan), sifat fisik tanah, ketersediaan pupuk, serta adanya
sifat sinergis dan antagonis antar unsur hara (Pahan, 2007).
Pertimbangan aplikasi pupuk yang diterapkan adalah
berdasarkan interaksi antar jenis pupuk. Pupuk yang bersifat sinergis seperti
Urea (unsur hara N) dengan pupuk MOP (unsur hara K) dapat diaplikasikan secara
bersamaan karena tidak akan terjadi reaksi antara kedua pupuk tersebut.
Sedangkan untuk pupuk-pupuk yang bersifat antagonis misalnya Urea (unsur hara
N) dengan RP (unsur hara P), Urea (unsur hara N) dengan Kieserit (unsur hara
Mg), atau MOP (unsur hara K) dengan Kieserit (unsur hara Mg) tidak dapat
diaplikasikan dalam waktu kurang dari empat minggu. Pemberian P yang lebih awal
akan memberikan energi untuk tanaman karena P merupakan sumber energi yang akan
merubah ADP menjadi ATP melalui proses fotosintesis. Selain itu pemberian P
yang lebih awal juga dapat meningkatkan KTK tanah sehingga daya serap tanah
terhadap unsur K dan Mg meningkat. Oleh karena itu, urutan pemupukan yang
disarankan adalah P-N-Mg-K (Winarna et al. 2003). Manfaat pemupukan yang
maksimum dapat tercapai pada curah hujan antara 100-250 mm per bulan. Pada masa
ini, kondisi tanah cukup basah (tetapi belum jenuh) sehingga memudahkan
terserapnya unsur hara oleh tanaman. Apabila curah hujan 250 mm per bulan,
sebaiknya pupuk yang mudah larut (Urea dan MOP) tidak diaplikasikan karena
berpotensi kehilangan pupuk akibat aliran permukaan dan erosi tanah, terutama
pada lahan dengan kemiringan yang cukup tinggi.
baca juga:
Baca Juga
·
Pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM),
frekuensi aplikasi adalah sebagai berikut :
•
TBM berumur 1 tahun : pemupukan dilakukan 4
kali aplikasi/tahun
•
TBM umur 2 tahun : pemupukan dilakukan 3 kali
aplikasi/tahun.
·
Waktu pemupukan pada TBM selain ditentukan oleh
umur (bulan setelah tanam) juga harus diperhatikan curah hujan (yang
mencukupi).
·
Pada tanaman kelapa sawit sudah mulai
menghasilkan (TM), frekuensi aplikasi adalah sebagai berikut :
•
TM : 2 - 3 kali aplikasi/tahun
·
Untuk pemupukan TM :
· Aplikasi
pertama Januari s/d Maret
· Aplikasi
kedua Mei - Agustus
· Aplikasi
ketiga Oktober - Desember pada setiap tahun berjalan.
·
Untuk pupuk Urea atau berbasis-Urea Pupuk tidak boleh diberikan selama cuaca
sangat kering.
·
Hujan yang tersebar merata 100-200 mm per bulan
diduga merupakan bulan terbaik untuk pemberian pupuk.
·
Urea, ZA, Kieserit, MOP, TSP, CuSO4, ZnSO4 dan
HGFB tidak tepat untuk diaplikasi pada saat curah hujan > 300 mm karena
pupuk yang mudah larut seperti berpotensi losses tinggi melalui proses
pencucian, aliran permukaan dan erosi
·
Pupuk RP dan Dolomit dapat diaplikasi pada
kondisi curah hujan tinggi karena lambat terlarut, walaupun kehilangannya 3-5%
tetapi masih dapat terjadi lagi losses oleh aliran permukaan atau erosi tanah,
terutama pada daerah miring.
·
Saat tanah cukup basah (tidak jenuh) atau pada
bulan dengan curah hujan cukup (60 – 300 mm) pupuk diaplikasi sehingga
memudahkan terpenuhinya unsur hara Pada umumnya, karena pencucian tidak terjadi.
· Pemupukan
N & K agar selalu diusahakan untuk memupuk menjelang akhir dan awal musim
hujan. Pada bulan kering jangan dilakukan pemupukan urea agar tidak terjadi losses
yang berlebihan karena penguapan amonia.
· Apabila
pada saat pelaksanaan pemupukan terjadi periode hujan yang lebat maka agar
dipilih pemupukan TSP/SP-36, fosfat alam, atau dolomit yang praktis tidak
tercuci (tidak terjadi leaching).
· Pada
prinsipnya, pemupukan dengan Urea, TSP/SP-36 (atau RP), MOP dan kiserit
diusahakan agar dapat sekaligus diselesaikan per blok/kompleks. Jangan
melakukan sistem pemupukan seluruh divisi/kebun dengan satu jenis pupuk saja
sampai selesai lalu baru disusul dengan jenis pupuk yang kedua, ketiga dan
seterusnya. Hal demikian bukan saja bisa mengurangi efisiensi pupuk
Papur pertanian dan
dolomit dapat diberikan setiap waktu namun harus diperhatikan bahwa selang
waktu pemberiannya dengan pupuk urea ± 2 bulan pada saat kelapasawit masih TBM
samapai TM 5 tahun.
0 Response to "Waktu Pemupukan Kelapa Sawit TMB dan TM "
Post a Comment
TERIMAKASIH SUDAH MEMBERI MASUKAN